Kondisi pertama
Ada orang yang shalat wajibnya tepat waktu, rajin puasa sunah, dan rajin mengerjakan amalan-amalan sunnah lainnya, tetapi saat bekerja, orang tersebut telat untuk masuk kantor, telat untuk menghadiri rapat, dan tugaspun baru selesai dikerjakan saat melewati deadline.
Kondisi kedua
Ada orang yang selalu datang tepat waktu saat kerja, tepat waktu untuk menghadiri rapat, dan tugas-tugas dapat diselesaikan sebelum deadline, tetapi orang tersebut shalat wajibnya disaat injury time, puasa sunnah saat sedang menginginkan suatu hal saja, dan melakukan amalan-amalan sunnah lainnya saat mood sedang baik saja.
Pilih yang mana ?
Saya rasa dua kondisi diatas merupakan dua hal yang sama-sama tidak baik dan tidak seimbang. Saya rasa saat kita berat ke suatu hal dan mengorbankan hal lain itu adalah suatu pilihan yang saya rasa kurang tepat. Pada hakikatnya semua aspek haruslah kita beri perhatian yang adil, adil bukan berarti mensama ratakan, namun setiap aspek-aspek tersebut mempunyai prioritasnya sendiri pada waktu-waktu tertentu.
Boleh saja rajin ibadah, tetapi jangan sampai lupa kewajiban kita ketika berada di dunia.
Boleh saja kita rajin bekerja untuk dunia, tetapi jangan sampai lupa kewajiban kita untuk bekal di akhirat nanti.
Kutipan dari saya :
"Sesibuk apapun aktivis, orang tua kita jarang menanyakan apa saja
organisasi/kepanitiaan yang kita ikuti, melainkan berapakah nilai IPK
kita.Sepintar apapun kita, masyarakat tidak akan pernah menanyakan berapa nilai IPK kita, tapi apa yang sudah kita berikan untuk masyarakat.
Sebagus apapun IPK dan banyaknya kesibukan kita dalam menjalankan aktivitas, yang akan ditanyakan di akhirat adalah ibadah dan amalan-amalan yang sudah kita lakukan selama hidup.
So, seimbanglah dalam menjalankan aktivitasmu"
Dan juga mengutip sebuah hadis :
Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus (konsisten)” (HR Bukhari dan Muslim)
So, seimbanglah dalam menjalankan aktifitas mu sehari-hari :)
No comments:
Post a Comment