Sehingga, belakangan ini membuat kesan semua hal yang berhubungan dengan yang namanya mentoring pasti berbau Agama Islam dan kaku.
Benarkah demikian ?
Mentoring
Ada yang mengatakan mentoring adalah hubungan yang terjalin antara seseorang yang lebih menguasai
atau berpengalaman di sebuah bidang dengan seseorang yang relatif baru
atau kurang pengalaman tentang bidang tersebut.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa mentoring merupakan sebuah sarana untuk mengeratkan hubungan beberapa orang dan meningkatkan kapasitas orang - orang di dalamnya secara bersama - sama sesuai dengan bidangnya oleh satu atau lebih guru (orang yang berpengalaman).
Jadi mentoring sendiri pada umumnya bukan hanya terfokus untuk memperdalam ilmu Agama Islam saja, namun juga untuk semua ilmu pengetahuan.
Diskusi yang bersifat kontinu
Diskusi merupakan salah satu hal yang pasti dilalui dalam proses mentoring, terlepas apakah diskusi tersebut bersifat formal ataupun non formal.
Satu hal yang membedakan diskusi dalam mentoring dan luar mentoring adalah kekonsistenan dalam topik yang dibahas.
Dalam diskusi formal seperti kuliah ataupun seminar, kita terbatas oleh waktu dan tempat ketika membahas suatu topik, jadi jika kita yang tidak rajin menjemput bola (menghampiri dosen atau pembicara seminar) di luar sesi kelas, maka kita mungkin tidak akan bertemu dengan topik yang sudah dibahas karena pertemuan selanjutnya sudah merupakan topik baru.
Dalam diskusi non formal, hal yang akan kita bahas mungkin hanya menyangkut topik yang sedang hangat dan orang - orang yang terlibat dalam pembahsannya pun berbeda - beda.
Namun dalam pelaksanaan mentoring, baik yang dilakukan dalam waktu seminggu satu kali atau sebulan satu kali, semua diskusinya terstruktur dan bertahap, sehingga semua anggota mentoringpun akan memiliki pemahaman yang luas dan dalam sesuai dengan fokus bidangnya.
Hal ini mungkin juga disebabkan terbatasnya jumlah anggota dalam 1 kelompok dan pembahasannya lebih 2 arah.
Keuntungan
Saya rasa banyak sekali hal yang akan didapat ketika mentoring, namun 1 hal yang pasti adalah akselerasi kedewasaan.
Kedewasaan disini konteksnya luas, beberapa diantaranya kedewasaan menyangkut bidang yang sedang dibahas, kedewasaan dalam bersikap, kedewasaan dalam mengenali karakteristik manusia.
Jika posisi kita sebagai murid dalam kelompok mentoring tersebut, kita dapat mengambil semua pengalaman dan ilmu dari guru dalam kelompok kita, bayangkan jika usia kita 18 tahun namun sudah mempunyai bekal pengetahuan dan ilmu dari seseorang yang berusia 30 tahun.
Pedang bermata dua
Tokoh - tokoh dunia pun ada yang memanfaatkan mentoring ini sebagai sarana untuk berpolitik, terlepas untuk kekuasaan ataupun kebermanfaatan lingkungannya.
Bisa saja, mentoring ini menjadikan kita super villain ataupun super hero, kembali ke bidang apakah yang akan dibahas selama mentoring.
Mentoring Agama Islam (MAI)
Saya rasa MAI bisa jadi merupakan satu dari sekian solusi yang ada untuk kebaikan bangsa Indonesia, dengan mentoring Agama Islam.
Bahasan yang berada di dalam MAI tidak lah hanya hal yang berbau agama saja, seperti pandangan orang - orang pada umumnya yang mungkin belum pernah ikut MAI.
Di MAI pun semua hal dibahas, seperti tentang aqidah, ukhuwah, ilmu pengetahuan umum, tren masa kini, anak muda, bahkan tentang kenegaraanpun juga ada.
Bermula dengan memperbaiki ibadah dan akhlak diri sendiri yang kemudian berlanjut terjun ke masyarakat untuk ikut berpartisipasi membuat lingkungannya ke arah yang lebih baik.
Namun yang lebih penting, kita semua melakukan itu bukan atas ambisi pribadi ataupun ketenaran, melainkan hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
Selamat mentoring :)
No comments:
Post a Comment