Gue Dulu Gitu Ya
Pagi itu aku seperti merasa terbangun dari tidur ku yang saaangat panjang.
Rasanya aku seperti habis menggunakan alat doraemon yang bisa melintasi masa lalu.
Hal itu berawal mula saat aku menyempatkan pulang ke rumah.
Sebuah rumah yang terletak di ibu kota negara ini,
Namun secara geografis letaknya sangat dekat dengan Jawa Barat a.k.a Bekasi.
Seperti biasa, aku menggunakan kendaraan favorit anak Jakarta, yaitu Primajasa.
Dalam waktu kurang lebih 3 jam, akhirnya aku sampai di depan pagar rumah.
Pagar rumah setinggi 1 meter berwarna hijau yang sudah berbunyi agak nyaring jika digeser.
Adik ku pun membukakan pintu dan akupun memasuki rumah.
Saat aku memasuki pintu rumah, aku melihat ada beberapa album foto tergeletak di ruang tamu.
Tentu aku pun penasaran untuk membuka album foto tersebut.
Lembaran - lembaran foto aku buka.
Tak jarang pada saat lembaran tertentu aku tersenyum atau tertawa.
Selintas pikiran berkata "Oh aku kayak gitu ya dulu".
Setelah itu aku mencoba membuka Facebook untuk melihat foto - foto dahulu
Pikiran pun berkata yang sama "Oalah, aku dulu gitu ya".
Seolah - olah pikiran ini merasa yang dilihat adalah bukan dirinya saat ini.
Kemudian pikiran ini menyimpulkan suatu hal.
Perantauan selama hampir 5 tahun ini yang mungkin menstimulus diri ini untuk mencoba hal baru.
Sebuah hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, baik di rumah ataupun sekolah.
Mungkin juga karena ditinggal oleh 2 laki - laki.
Dua laki - laki yang paling disayangi karena telah mengajarkan banyak hal sewaktu tinggal bersama mereka.
Ya, lagi - lagi hidup itu adalah pilihan.
Aku pun melihat banyak teman - temanku dulu banyak yang berubah.
Kalaupun kita berkumpul, semuanya berpikiran sama ketika sedang membicarakan masa lalu.
"Gue gitu banget ya dulu ?" Sambil tertawa bersama - sama.
Memang seperti itulah waktu.
Suatu hal yang dapat merubah seseorang.
Aku tak akan pernah tau kapan Allah memanggil ku atau keluarga ku yang masih hidup.
Semua adalah rahasia-Nya yang tentu menyimpan banyak hikmah.
Yang jelas, aku jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu.
Ucapan syukur tak henti - hentinya kepada-Mu
Karena mempertemukan aku dengan banyak orang - orang baru dengan segala pengalaman dan ilmu mereka.
Seolah - olah ini adalah jawaban atas doa - doaku sebelumnya.
Dimana dulu aku belum menemukan tujuan hidupku untuk apa.
Setelah itu aku log out dari Facebook ku dan menuju kamar tidur.
Untuk memejamkan mata sejenak karena lelahnya perjalanan.
Sampai akhirnya aku terbangun dan menulis ini.
Bahwa setiap orang itu mempunyai cerita atas proses hijrah dirinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment