Pages

Persiapan Pasca Apapun


Hidup di dunia ini hanya sementara.

Meninggal bukanlah akhir dari segalanya, namun merupakan salah satu hal yang harus dilewati untuk menghadapi fase hidup selanjutnya.

Untuk dapat survive di fase selanjutnya, tentu kita harus dapat mempersiapkan diri agar survive di fase saat ini dan fase selanjutnya.


Sama - sama penting
Memang penting menyiapkan bekal untuk fase selanjutnya, namun juga menyiapkan bekal untuk fase saat ini juga tidak kalah pentingnya, ataupun sebaliknya, karena kedua hal ini saling berhubungan.

Contoh simpelnyanya saat kita berada di SMA

Ada 2 kondisi

1. Jika kita hanya memprioritaskan persiapan masa depan dengan menelantarkan persiapan masa sekarang.

Ibaratanya kita mempersiapkan diri sematang mungkin untuk ujian masuk Perguruan Tinggi atau kehidupan pasca SMA, namun kita menelantarkan ujian - ujian yang diadakan oleh sekolah setiap bulan atau semseternya.

Tentu hal ini akan berakibat kita tidak betah di lingkungan kita saat ini dan ingin cepat - cepat pergi dari lingkungan ini, terlepas dengan memberi kesan baik atau buruk selama berada di lingkungan ini. Padahal, fase yang sama tidak akan datang 2 kali dan tentu akan menjadi sejarah kita yang tidak dapat diulang. Sejarah yang kelak akan diceritakan kepada adik - adik kita.

2. Jika kita hanya memprioritaskan persiapan masa sekarang dengan menelantarkan persiapan masa depan.

Ibaratanya kita mempersiapkan  diri sematang mungkin untuk ujian - ujian yang diadakan oleh sekolah setiap bulan atau semseternya, namun kita menelantarkan persiapan untuk masuk Perguruan Tinggi atau kehidupan pasca SMA.

Tentu hal ini akan berakibat kita hanya akan mengikuti alur flow yang ada. Kita hanya memaksimalkan usaha kita untuk yang saat ini terjadi di lingkungan tanpa mempersiapkan kehidupan selanjutnya. Sehingga seperti robot hidup ini.

Mahasiswa
Ya, inilah yang saya rasakan setelah beberapa bulan resmi menyandang status sarjana atau kasarnya titel saya sebagai mahasiswa resmi dicabut.

Kebanyakan para mahasiswa (termasuk saya), mengira bahwa skripsi adalah sebuah hal yang harus kita tuntaskan jika ingin lulus dan itu adalah garis finish selama menjadi mahasiswa. Memang benar, namun kondisi barusan seperti kondisi nomor 2 yang saya paparkan sebelumnya. Dimana kita hanya akan menjadi kebanyakan orang yang mengikuti arus.

Alurnya mungkin seperti ini :
Kuliah -> Lulus -> Kerja -> Nikah -> Hidup Bahagia -> Meninggal

Seolah - olah alur tersebut adalah alur yang harus diikuti oleh kebanyakan oleh mahasiswa. Membuat mahasiswa fokus untuk menyelesaikan kewajiban - kewajiban selama fase menuju S1, mungkin jarang memikirkan fase setelah S1, seperti akan kerja dimana atau melanjutkan pendidikan dimana. Tidak akan bisa membuat kita berpikir out of the box ataupun mempersiapkan dengan baik untuk fase selanjutnya.

Sama halnya untuk pekerja kantoran / wirausahawan / suami / lain - lain. Dimana semua profesi ini menuntut kita untuk mempunyai bekal yang baik untuk fase saat kini dan fase yang akan datang.


Lawan dari organisasi adalah kehancuran. Semua hal yang ada di alam semseta ini semuanya mengikuti aturan yang telah dibuat oleh Allah SWT. Saat ada suatu hal yang tidak mengikuti ketentuan yang ada, tentu akan terjadi bencana.

Karena kita tidak akan pernah tau kapan nyawa ini akan diambil kembali oleh yang punya dan fase - fase yang akan dilewati selama hidup, yuk buat life plan selama hidup. Agar hidup ini jelas mau mengarah kemana.

No comments:

Post a Comment