Well, ternyata postingan ini sudah lama dibuat dan belum dipost, maklum banyak urusan akademik + non akademik (jiah, sok sibuk banget lo, haha)
Cerita kali ini terinspirasi ketika gw sedang berjalan di dalam sebuah mal JATOS untuk yang kesekian kalinya, tapi ga sering2 juga, ya sebulan sekali hehe. JATOS yang gw rasa satu2nya mal yang ada di Jatinangor, haha.
Nah waktu itu gw rencananya mau ke toko buku TRIS*RA. Dalam perjalanan menuju ke toko buku tersebut, gw melihat banyak keluarga yang sedang liburan bersama (kebetulan waktu itu hari minggu). Awal2nya ke Jatos sih biasa aja melihat banyak keluarga yang jalan-jalan di sebuah mal, namun setelah ane 3.5 tahun lamanya menjadi mahasiswa rantauan (red : anak kosan), gw baru ngerinduin yang namaya kumpul keluarga inti. Apalagi semenjak Ayah saya tercinta dipanggil oleh Allah SWT 3.5 tahun yang lalu ketika saya mau daftar ulang menjadi maba Unpad 2010.
Kalau saya refresh ke belakang sebelum memasuki dunia mahasiswa, rasanya cukup sedih, dimana saya sebisa mungkin menolak ikut jika diajak oleh Ayah untuk jalan2, pasalnya dulu gw orangnya unsos dan suka banget yang sama yang namanya main PS. Di weekend gw lebih suka menghabiskan waktu untuk mengejar target2 di dalam gamenya, jadinya suka menolak tawaran selain itu, termasuk jalan-jalan, hehe.
Baru saya sadari saat ini salah satu tujuan Ayah saya mengajak keluarganya jalan-jalan selain untuk refreshing tetapi juga untuk menjaga kehangatan keluarga. Ayah yang saya tau setiap weekday berangkat bekerja sebelum matahri terbit dan pulang setelah matahri tidak ada, pasti capek sekali, tetapi demi keluarga kau rela lakukan apapun itu, walaupun itu harus mengorbankan waktu istirahatmu (you're the best dad :')).
Hal inipun juga saya rasakan juga ketika saya tinggal bersama kakek dan nenek saya dari kelas 6 SD sampai 3 SMP, yang mana saat saya masih awal-awal memasuki 2 SMP, kakek saya dipanggil oleh Allah SWT. Awalnya saya berpikir kakek saya hanya mencoba mengurangi waktu istirahat dan bermain saya, namun saya baru mengerti sekarang apa-apa saja yang beliau minta itu semuanya untuk kebaikan saya seperti belajar, ngaji, dan olahraga. Mohon maaf jika selama saya masih SMP suka mengecewakanmu dan merepotkanmu (you're the best grandpa :')).
Ya lagi-lagi semua kejadian pasti ada hikmahnya, better late than never, semoga saya tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa lalu dan bisa membanggakan mereka yang merawat saya yang masih hidup suatu saat nanti.
"Terkadang kita baru bersyukur dengan yang sudah kita miliki saat kita kehilangan, jadi bersyukurlah dengan apa yang sedang kamu miliki saat ini"
No comments:
Post a Comment