Tulisan ini bukan dibuat untuk orang-orang yang rendah hati, tetapi untuk orang yang pengalamannya sudah banyak, baik dalam segi akademik dan nonakademik.
Pastinya dalam menjalani hidup ini, sudah banyak tantangan-tantangan yang dilewati, baik itu tantangan ringan, sedang, berat. Bahkan senang pun bisa dikatakan tantangan karena mayoritas orang baru akan berdoa kepada Tuhannya ketika dia dalam keadaan terdesak, sesuai dengan sebuah ayat :
"Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?" (QS. Ar Rahman : 55)
"Maka yang mana satu di antara nikmat-nikmat Tuhan kamu, yang kamu hendak dustakan?" (QS. Ar Rahman : 55)
Kita jarang sekali bersyukur ketika kita diberi tantangan berupa kecukupan oleh Allah SWT, banyak orang yang lupa mensyukuri nikmat Alah SWT ketika mereka berada dalam kecukupan, padahal banyak sekali orang-orang yang mungkin nasibnya belum seberuntung kita.
Dalam konteks akademik, janganlah pernah merasa diri paling hebat ketika sudah merasa paham dengan ilmu yang sudah dipunya karena diatas langit masih ada langit dan ingat ilmu yang kita miliki hanyalah sepersekian kecil dari ilmu-ilmu Allah yang ada.
Dalam konteks organisasi, meskipun pengalaman yang sudah dimiliki banyak, jangan pernah memandang sebelah siapapun rekan/bawahan/atasan dan mengharapkan lebih dari mereka, yang terpenting adalah menjadi apapun dirimu di posisi suatu organisasi, jangan pernah mengharapkan mendapakan rekan/bawahan/atasan yang ideal, tetapi jadilah dirimu yang berusaha dengan maksimal untuk menjadi rekan/bawahan/atasan orang lain.
Jangan pernah sombong.
Iblis dikeluarkan dari Surga dan langsung dimasukkan ke Neraka karena kesombongannya tidak mau menyembah Nabi Adam SAW saat diperintah oleh Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam SAW. Namun Nabi Adam masih mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri untuk kembali ke Surga nya Allah SWT karena perbuatan maksiatnya.
No comments:
Post a Comment